Kamis, 23 Agustus 2012

Ingin seperti Mimosa Pudica


Dear my loyal reader, this post is compose between a personal story and science..

Mimosa Pudica.. Mimosa Pudica.. Mimosa Pudica..

Sebelum tidur Friska Aprilia menggumamkan kalimat sakti tersebut. Sakti? Ya, sakti. Hanya dalam sekejap kalimat tersebut bisa membuatnya feel heart beat. Kalimat itu bukanlah kalimat dari dukun atau semacamnya. -Terus kenapa donk disebut sakti?- Bagi yang sudah tau apa itu Mimosa Pudica, selamat ya. Jadi penulis di sini tidak perlu menjelaskan lebih lanjut. Tapi bagi yang belum tau, penulis akan menjelaskan sedikit tentang Mimosa Pudica. Bukankah penulisnya sangat baik? Kata mamah, kalo ada orang yang baik sama kita, kitanya harus bilang apa? Bilang ma.. Ma apa hayoo? Bukan makan, bego! Tapi makasih. :) Haha.

Maafin ya karena udah bilang bego. Sebenernya bukan anda yang bego, tapi saya. Tau ngga begonya kenapa? Soalnya cerita pribadi yang ga penting dan cerita ngarang yang ga penting pake acara diposting segala. Haha. Bukankah kalo kaya gitu aku bego? Eits, jangan ketawa!! Soalnya ada yang lebih bego lagi, yaitu kamu. Udah tau ini bacaan ga penting, eh masih tetep aja dibaca. Haha. Dasar bego!!

Yuk ah lanjut!

Friska Aprilia masih duduk di atas ranjangnya dan masih mengingat Mimosa Pudica. Ia mengingat peristiwa beberapa bulan yang lalu dimana ia merasa sangat jatuh cinta pada Mimosa Pudica. Jatuh cinta pada sentuhan pertama. *Gausahngeresdeh*

Beginilah ceritanya..

Disuatu sore setelah pulang sekolah Friska sedang membawa setumpuk cuciannya menuju tempat cuci. Beberapa saat kemudian sahabat Friska yang bernama Tina datang. Rencananya sore itu mereka hendak mencuci bersama.

"Lah, Fris, kamu udah di sini?", tanya Tina.
"Iya, Tina. Kan mau janji nyuci bareng",jawab Friska sambil tersenyum.
"Hahaha. Akunya nunggu kamu di asrama tau. Wah, kita *miss com",katanya menjelaskan.
"Hahaha. Biasa lah kaya gitu. Yuk ah mulai nyuci aja", ajak Friska.
"Nanti dulu. Kamu yakin mau nyuci sebanyak itu?", tanya Tina heran.
"Iya nih, Fris. Aku kan emang boros baju kalo di sini. Soalnya di sini panas, jadi aku ganti-ganti baju terus tiap kali keringetan. Hehehe", Friska menjelaskan.

Setelah itu mereka berdua merendam pakaian kotor mereka masing-masing sambil mengobrol dan bergosip ria. Sebagai remaja yang sekolah di SMA berasrama, mengobrol atau mendengarkan musik menjadi satu-satunya hiburan. Eh, ada lagi sih sebenernya. Yaitu mencuci. Hehehe. Lingkungan yang itu-itu saja, teman yang itu-itu saja, dan kegiatan yang itu-itu saja lambat laun pastilah membuat jenuh.

Sekitar 1 jam kemudian..
"Lah, udah selesai, Tin?", tanya Friska.
"Iya, nih. Kamu masih aga lama ya? Tuh masih banyak", kata Tina.
"Hmm. Engga juga sih, tinggal bilas aja", sanggah Friska.
"Yaudah aku mau jemur dulu ya", Tina minta ijin.
"Oke. Nanti kalo kamu selesainya duluan, kamu langsung ke asrama aja. Mandi. Aku *bada'ki ya mandinya", pesan Friska.
"Baiklah. Aku nanti mandi di kamar mandi 3. Nanti aku sms kamu deh, biar aku ga usah teriak-teriak. Mumpung ada pulas juga sih. Hehehe", Tina menjelaskan.
-Percakapan selesai-
....................................................................................................................................................................................................


Seselesainya Friska mencuci dan menjemur pakaian, ia memegang hp yang sedari tadi berbunyi. Dia berpikir mungkin sms itu dari Tina yang hendak menyampaikan pesan dari Tuhan Yang Maha dari segala Maha agar dirinya sesegera mungkin untuk menjalankan aktivitas yang sama sekali tidak dia sukai, yaitu mandi. Heuh, kasihan sekali Friska. Diumurnya yang hampir 18 tahun, dia masih saja malas untuk mandi. Kalo ketemu orang kaya gitu, enaknya diapain ya? Hmm, dibakar aja dibakar!! bakar!! BAKAR!!! Bensin mana bersin? Korek mana korek?

But, wait! Look!! Apa yang dilakukan Friska? Setelah dia tau isi smsnya bukan dari Tina, dia mendekati sesuatu. Sesuatu? Apakah itu? Mau tau? Sesuatu itu adalah Mimosa Pudica. Dia tersenyum dan duduk disebelah si manis Mimo. Ia menyentuh Tuan Mimo dengan lembut, seakan-akan Tuan Mimo adalah makhluk yang sangat-sangat rapuh. Dan memang benar, Tuan Mimo menguncup ketika disentuh. Mungkin Ia malu. Friska memandang Tuan Mimo dengan lekat dan sayu, seperti gadis ranum yang sedang jatuh cinta kepada seorang pria. Ha, jatuh? Jatuh atau hanya kesandung? Entahlah, tapi yang jelas kebersamaan mereka sangat-sangat diluar dugaan.

Karena mereka bertemu tepat dibawah pakaian yang barusan Friska jemur, tetes-tetes air dari jemuran Friska pun menetes dan menyerbu seolah-olah cemburu dengan pemandangan yang ada di depan mereka dan menyerbu rambut Friska langsung tanpa perantara. Namun, serbuan demi serbuan itu tidak membuat pertemuan Friska dan Tuan Mimo terusik. Bahkan dirasa semakin menambah pertemuan pertama mereka semakin romantis. Meskipun ada banyak Tuan Mimo didunia yang pernah Friska temui, Friska merasa hatinya telah terpatri pada Tuan Mimo yang itu. Dan di sore itu hanya ada mereka berdua, Friska dan Tuan Mimo.

"Aww..", tiba-tiba ibu jari Friska berdarah. Friska kemudian lari dan pergi.

Malam harinya Friska sibuk mencari informasi melalui google tentang makhluk manis yang ditemuinya tadi sore. Dan WAW, Friska sepertinya semakin merasa suka pada Tuan Mimo. Sebab yang ia sukai itu ternyata memiliki banyak kegunaan. Siapa hati yang tidak senang mengetahui yang sedang ditaksir ternyata berguna untuk khalayak?

Marilah kita perkenalkan terlebih dahulu Who's Mimosa Pudica?

Mimosa Pudica ini ternyata sangat terkenal, Saudara-saudara. Di Hindia Barat, Mimosa Pudica dikenal dengan nama Mori Vivi. Di Filipina, Tuan Mimo disebut Makahiya. Di Sinhala, Mimosa dikenal dengan nama Nidikumba. Dan di Indonesia sendiri Mimosa pudica dikenal dengan nama Puteri Malu. Tau Puteri Malu, kan? Kalo ga tau, bacok nih!

Next..

Puteri Malu atau Mimosa Pudica adalah salah satu jenis polong-polongan yang bisa menguncup paling cepat jika dibanding polong-polongan yang lain. Gerakan menguncup pada puteri malu ini disebut seismonasti, yaitu gerak bagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh sentuhan atau getaran.

Konon katanya gerakan menguncup ini adalah cara Tuan Mimo untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan) seperti sapi dan kambing, juga kamu. Hahaha. :D Warna daun di bagian bawah pada tanaman putri malu berwarna lebih pucat. -Eh, iya ga sih? Coba cek deh- Dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.

Mimosa Pudica bisa hidup di mana saja. Di dekat kecomberan, di sawah, di kebun, bahkan di tempat yang mengandung sabun pun Si Mimo ini bisa tumbuh. So fleksibel!

Mau tau kegunaannya? Yuk kita bareng-bareng bahas..

Mengobati luka, bengkak, radang kulit bernanah (piodermi),dan herpes, caranya lumatkan Mimosa Pudica/Puteri Malu kemudian oleskan pada yang sakit. Ini tidak berlaku bagi luka, bengkak, radang kulit bernanah, dan herpes di hati. Kalo luka di hati, akulah obatnya. Haha. :)

Mengobati insomnia atau susah tidur, caranya rebus 30-60 gram daun Puteri Malu lalu diminum airnya. Jangan langsung minum dalam keadaan panas ya, reader. Nanti insomnianya sembuh, eh lidah kamu jadi bengkak. Oh iya, kalau tetap susah tidur, Puteri Malu bisa diganti dengan 30-60 liter baygon. *somplak*

Mengobati penyakit bronchitis, caranya rebus 30 gram akar Puteri Malu dengan sekitar 300cc air lalu diminum airnya. Sekali lagi, jangan langsung minum dalam keadaan panas ya, reader. Nanti bronchitisnya sembuh, eh lidah kamu jadi bengkak.

Mengobati batuk berdahak, caranya rebus 10-15 gram akar Puteri Malu lalu diminum airnya. Sekali lagi, ingat!! Jangan langsung minum dalam keadaan panas ya, reader. Nanti batuk berdahaknya sembuh, eh lidah kamu jadi bengkak.

Masih banyak lagi manfaat Puteri Malu, misalnya untuk mengatasi malaria. -Inget lho, bukan malarindu- Selain itu, akar dan bijinya bisa untuk merangsang muntah. Di Cina, Puteri Malu digunakan untuk memperlancar pengeluaran air seni. Keren, kan?

Tapi ingat, pemakaian puteri malu dalam dosis yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan keracunan. Kalo udah keracunan, cepet-cepet minum air putih yang banyak dan atau susu putih. Ya biasalah, segala sesuatu yang berlebihan pastilah berbahaya. Oh iya, wanita hamil juga dilarang minum ramuan tersebut karena bisa membahayakan janin. *Ide kotor : yang mau bunuh diri, gausah pusing-pusing. Minum rebusan Puteri Malu aja 1 drum, kali aja mati. :D Ibu-ibu yang ga mau anaknya lahir, ga usah cape-cape dateng ke tempat aborsi, cukup minum rebusan Puteri Malu aja. Irit, kan? But don't try this at home. Inget dosa!!*

Lanjut pada cerita, setelah itu Friska Aprilia menulis nama Mimosa Pudica dimana-mana. Sampai akhirnya, ia pun membentuk kelompok belajar yang disebut Mimosa Pudica. Dalam hatinya, ia ingin menjadi seperti Mimosa Pudica.
Friska : sang penulis duadua
Tina : sahabat sang penulis tepatnya dia teman satu asrama satu atap ranjang,

Enought..

See u in next post.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar